Contents
ToggleUnusual Market Activity
Unusual Market Activity (UMA) menjadi salah satu risiko yang perlu dipelajari oleh seorang investor saham. Hal ini karena UMA dapat memengaruhi harga saham di saat melakukan transaksi jual beli di pasar modal.
Bursa Efek Indonesia (BEI), selaku wadah bagi investor dan perusahaan yang menawarkan sahamnya, hanya bertugas memberi tahu pada investor bahwa saham tersebut mengalami unusual market activity, namun BEI tak akan melarang investor untuk melakukan transaksi jual beli saham dari perusahaan yang sahamnya masuk ke dalam daftar UMA.
Oleh karena itu, artikel kali ini akan mengupas tuntas tentang pengertian hingga cara mendeteksi saham yang memiliki kemungkinan besar masuk ke dalam unusual market activity.
Apa Itu Unusual Market Activity?
Bila berbicara tentang investasi saham, maka tak akan lepas dengan aktivitas perdagangan yang cukup mencurigakan di rentang waktu tertentu. Perilaku semacam ini disebut dengan Unusual Market Activity atau UMA.
UMA menjadi penting karena akan membantu para investor dalam menentukan langkah yang akan diambil sebelum memutuskan berinvestasi. Sebab BEI tidak akan memberikan tanda tersendiri untuk saham yang masuk ke daftar UMA.
Namun sebenarnya, bursa efek Indonesia tetap melakukan kegiatan pengawasan terhadap aktivitas saham yang di rasa cukup mengundang perhatian. Hal ini dilakukan secara berkala guna menjaga aktivitas perdagangan efek yang teratur. Sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan saat bertransaksi di pasar modal.
Oleh karena itu, salah satu upaya yang sudah dilalukan BEI adalah membuat daftar saham yang masuk kategori UMA. Harapannya investor akan lebih berhati-hati sebelum melakukan investasi. Namun, tak ada salahnya untuk kita mengerti bagaimana mendeteksi saham yang mengalami UMA.
Mengapa Saham Masuk Unusual Market Activity?
Berikut ini beberapa alasan yang bisa menyebabkan suatu saham masuk ke dalam daftar UMA.
1. Volume Trading
Saat suatu saham memiliki volume trading yang tinggi, hal ini menunjukkan aktivitas perdagangan yang tidak biasa. Anda perlu memperhatikan saham yang memiliki lonjakan volume secara tiba-tiba dan tidak wajar.
2. Price Action
Terjadinya pergerakan harga yang tajam dan cepat, baik naik ataupun turun, bisa menjadi indikasi adanya UMA. Oleh karena itu, perlu diperhatikan saham yang memiliki perubahan harga yang terlalu signifikan dalam waktu singkat.
3. Analisis Volatilitas
Volatilitas harga yang tinggi bisa menunjukkan dua hal, yaitu ketidakpastian pasar dan potensi terjadinya UMA. Volatilitas dapat di analisis dengan menggunakan indikator, semacam Average True Range (ATR). Indikator ini bekerja dengan cara menguraikan seluruh rentang harga aset yang didasarkan pada pergerakan dan rata-ratanya dalam rentang waktu tertentu. Sehingga di rasa bisa cukup membantu mengukur volatilitas harga saham.
4. Overbought dan Oversold
Kedua kondisi ini menunjukkan suatu saham terlalu sering dibeli atau dijual dalam rentang waktu yang pendek. Sebenarnya penjualan dan pembelian saham dianggap normal jika masih dalam rentang level yang dapat diterima.
Kita bisa menggunakan suatu indikator, seperti Relative Strenght Index (RSI), untuk membantu mengidentifikasi kondisi saham tersebut. Apakah masih normal atau sudah termasuk kondisi overbought/oversold. Saham dikatakan normal jika berada di level 30-70. Biasanya, saat level RSI berada di bawah 30 menunjukkan saham tersebut oversold, sementara jika di atas 70 menunjukkan kondisi overbought. Hal seperti inilah yang patut dicurigai.
5. Bollinger Bands
Bollinger Bands adalah salah satu indikator yang sering digunakan untuk melihat pergerakan harga saham. Fungsinya secara umum hampir sama dengan ATR, namun terdapat perbedaan dalam metode pencapaiannya. Jika ATR menyampaikan hasilnya dari kisaran rata-rata harga rata-rata, sementara bollinger bands menggunakan standar deviasi dari rata-rata penggerak.
Dengan kata lain, Bollinger Bands mengukur volatilitas harga saham relatif terhadap pergerakan harga rata-rata. Saat harga menutup di luar band atas atau bawah, hal tersebut menunjukkan tanda volatilitas dan potensi UMA.
6. Gap Analysis
Wajar bila harga saham mengalami kenaikan atau penurunan yang akhirnya menyebabkan terjadinya gap atau jarak. Namun, perlu diperhatikan kembali jika terdapat gap harga yang tidak terisi. Bila terjadi gap harga yang signifikan dan tidak wajar saat pembukaan dan penutupan harga saham, maka hal ini bisa menjadi sebuah tanda potensi saham tersebut masuk UMA.
7. Market Sentiment
Sentimen pasar akan sangat berpengaruh pada harga saham. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis sentimen pasar melalui berita atau media sosial. Sentimen yang terlalu positif atau negatif bisa menunjukkan kemungkinan perilaku pasar yang tidak biasa. Sehingga hasil analisisnya dapat mengungkapkan informasi tentang potensi UMA.
8. News and Rumor Analysis
Salah satu hal yang memengaruhi sentimen pasar adalah berita atau rumor yang belum terkonfirmasi bisa memengaruhi aktivitas pasar. Dengan menganalisis berita atau rumor, bisa diketahui apakah saham tersebut masuk UMA atau tidak.
Bagaimana Cara Mendeteksi Saham akan UMA?
Seperti yang sudah dibahas di atas, BEI akan mengeluarkan daftar saham yang masuk kategori UMA. Daftar ini berisi nama perusahaan yang sahamnya masuk UMA beserta surat peringatan dari BEI pada investor. Sebagai bahan pertimbangan sebelum berinvestasi, daftar ini dapat digunakan investor untuk meninjau kembali performa perusahaan.
Sesungguhnya, investor sendiri memiliki peran penting dalam mengidentifikasi saham yang berpotensi masuk UMA. Metode yang akurat adalah dengan melakukan analisis kegiatan perdagangan suatu perusahaan dalam kurun waktu tertentu.
Dampak UMA pada Pasar Modal
BEI selalu mengawasi setiap perdagangan yang dilakukan anggotanya guna menjaga perdagangan yang teratur, wajar, dan efisien. Dengan adanya saham yang mengalami UMA, berarti ada saham yang sudah mulai melangggar penjagaan yang selama ini dilakukan oleh BEI dan diduga bisa mengganggu terselenggaranya perdagangan efek.
Seperti saham yang ditawarkan oleh PT. Bank Jago Tbk (ARTO), sebuah bank mini, masuk ke dalam daftar UMA pada Februari 2021 karena mengalami peningkatan harga diluar kebiasaan. Berdasarkan berita yang ditulis di CNBC Indonesia, Saham ARTO sudah menjadi primadona selama sepekan dan membuatnya melesat hingga 44,27%
Bahkan bila di lihat performa selama setahun, saham ARTO sudah mengalami kenaikan hingga 185,5%. Namun, pada pembukaan di minggu berikutnya, harga saham ARTO langsung anjlok dan menyentuh ambang auto rejection bawah (ARB). Kejadian seperti ini mengakibatkan banyak investor kehilangan uang investasinya yang mungkin tak lagi dalam jumlah sedikit.
Tindakan yang Dapat di Lakukan Investor
Bagi para investor, tidak perlu merasa panik bila salah satu portofolionya masuk ke UMA. Kalian bisa menganalisis konfirmasi yang dilakukan perusahaan saat mendapat surat peringatan dari BEI. Jika ternyata tidak ditemukan pelanggaran dari konfirmasi yang diberikan perusahaan, maka saham tersebut akan segera keluar dari daftar UMA. Investor tetap perlu melihat apakah efek tersebut berjalan teratur dan wajar setelahnya.
Sementara untuk calon investor, alangkah baiknya untuk melihat kinerja perusahaan setelah melakukan konfirmasi terhadap sahamnya. Pasalnya, jika perusahaan tersebut tidak memberikan keterangan apapun, maka akan lebih baik untuk kembali memikirkan keputusan menaruh saham ke perusahaan itu. Satu hal terakhir yang perlu dipahami sebagai seorang investor saham adalah pemahaman tentang Auto Rejection Bawah (ARB) dan Auto Rejection Atas (ARA).
Berdasarkan uraian di atas, kita dapat mengetahui bahwa betapa pentingnya pengetahuan mengenai unusual market activity sebelum melakukan investasi di pasar modal. Alangkah baiknya jika selalu melakukan pemantauan terhadap saham yang dimiliki agar tetap tercipta perdagangan saham yang teratur, wajar dan efisien di Bursa Efek Indonesia.
Buat Anda yang masih bingung tentang UMA dan tertarik untuk mendapatkan bimbingan intensif dari Saham Gorengan, silakan join ke Premium di bit.ly/ksgpremium
Money Management definisi sederhananya adalah bagaimana mengelola keuangan, khususnya dalam trading. Beberapa dari Anda mungkin berpikir money management dalam trading Read more
Hubungan Rusia dan Ukraina semakin memanas akhir-akhir ini. Ancaman terjadinya perang dunia ketiga antara Rusia dan Ukraina membuat khawatir banyak Read more
Fenomena saham gorengan saat ini sedang naik, sebenernya apa sih saham gorengan itu? Yuk kita bahas. Saham gorengan lagi jadi Read more
Apa sih saham allo bank itu? coba kita simak yuk! - digitalbank.id Beberapa waktu yang lalu, perbankan digital semakin Read more
Share this post!