Kategori stok yang didasarkan pada lapisan dapat dibagi menjadi tiga kelompok: FIRST LINER ( saham blue chip), SECOND LINER (mid cap stock), dan THIRD LINER (saham gorengan). Volume transaksi dan kapitalisasi saham biasanya digunakan sebagai penentu untuk metode klasifikasi ini. Inilah mengapa kalian sering mendengar klasifikasi ini sebagai klasifikasi utama
Investor dapat memilih saham yang sesuai dengan profil risiko dan tujuannya, karena setiap kategori memiliki karakteristiknya masing-masing. Penting juga untuk mengenal ketiga kategori tersebut untuk membedakan kualitas masing-masing saham.
First Liner ( Saham Blue Chip)
First liner adalah saham blue chip yang memiliki kapitalisasi pasar di atas Rp 10 triliun. Bisa dibilang, saham kategori ini memiliki bobot yang besar dalam mempengaruhi pergerakan IHSG.
Pergerakan harga saham first liner tidak terlalu fluktuatif sehingga sangat cocok untuk investasi jangka panjang. Namun, kategori saham ini kurang menarik untuk diperdagangkan dalam jangka pendek karena tingkat volatilitasnya yang rendah. Terbukti dalam YTD 2022, saham-saham blue chip yang terdaftar pada LQ45 hanya bergerak 2-3% per tahun
Saham first liner juga cocok sebagai investasi jangka panjang karena mayoritas memiliki likuiditas yang baik. Artinya, saham mudah diperdagangkan baik jual maupun beli karena peminatnya banyak.
Selain itu, beberapa saham first liner juga masuk dalam kategori saham blue chip yaitu saham-saham yang sudah matang dengan kinerja keuangan yang stabil setiap tahunnya.
Contoh saham first liner adalah BBCA, BBRI, TLKM, BMRI, dan masih banyak lagi.
Second Liner (Small Cap Stock)
Second liner adalah saham lapis kedua yang berasal dari perusahaan menengah ke atas dengan nilai kapitalisasi pasar menengah antara Rp 500 miliar – Rp 10 triliun.
Pergerakan harga saham second liner lebih fluktuatif dibanding saham first liner karena tingkat kapitalisasi pasar yang jauh lebih rendah. Sehingga mudah bagi satu atau lebih pihak untuk mendominasi perdagangan emiten tersebut. Meski begitu, rata-rata saham second liner cukup likuid.
Dengan kondisi tersebut, saham second liner kerap menjadi favorit untuk diperdagangkan, baik swing trading maupun day trade. Apalagi harga per share untuk saham second liner relatif lebih murah.
Namun, untuk trading atau berinvestasi saham second liner, harus dianalisis secara fundamental, teknikal, serta tingkat likuiditasnya. Contoh saham second liner antara lain AKRA, LSIP, ASRI, dan MTDL.
Third Liner (Saham Gorengan)
Istilah saham gorengan sebenarnya mengacu pada kategori saham lapisan ketiga. Third liner adalah saham yang memiliki kapitalisasi pasar di bawah Rp 500 miliar.
Dengan kapitalisasi pasar yang sangat kecil, pergerakan harga saham third liner sangat fluktuatif, pasalnya saham jenis ini bahkan bisa di monopoli oleh satu broker. Soalnya, jika ada transaksi keluar masuk sekitar Rp 1 miliar, harga saham bisa bergerak liar.
Namun, kelemahan saham third liner adalah tingkat likuiditasnya yang kurang baik. Artinya, seorang trader bisa saja masuk ke dalam kategori saham tersebut, namun belum tentu bisa menjualnya. Untuk itu agar anda bisa keluar-masuk dengan mudah pada saham ini, anda harus memahami konsep saham gorengan secara mendetail disini. Saham-saham di kategori ini cenderung sepi peminat, kecuali yang mulai aktif atau bergerak.
Oleh karena itu, saham third liner hanya direkomendasikan untuk trader yang memiliki tingkat toleransi risiko tinggi alias agresif. Liner ketiga adalah pilihan para scalper yang ingin mendapatkan profit besar dalam periode intraday atau kurang dari sehari.
Contoh saham third liner adalah ENVY, PAMG, APII, dan FIRE.
Apa itu Saham Gorengan Saham gorengan dan saham blue chip adalah dua jenis saham yang sering diperbincangkan di dalam dunia Read more
Unusual Market Activity #image_title - Rekomendasi Saham Hari Ini - Investasi Jangka Pendek Unusual Market Activity Read more
Pengenalan Saham Gorengan Mengenal saham gorengan lebih dalam Dalam dunia pasar modal, istilah saham gorengan mungkin Read more
saham-indonesia Peluang dan Tantangan di Pasar Saham Indonesia 2024 Pasar saham Indonesia menghadirkan lanskap yang dinamis. Read more
Share this post!